Pages

Tuesday, November 2, 2010

Mimpi, Usaha dan Taqdir

Setiap orang pasti memiliki mimpi, tapi kadang mimpi itu terpendam. Untuk mengutarakan mimpi itu pun terasa berat atau bahkan ada perasaan malu, jika sudah begitu bagaimana mewujudkan agar mimpi itu menjadi sebuah kenyataan.

Ada yang berkata: “Tidak akan ada masa depan jika tidak dimulai dengan mimpi”, lantas bagaimana dengan orang yang tidak pernah bermimpi. Haruskah ia pasrah dengan keadaan, tanpa adanya keinginan, target maupun usaha yang keras.

Malah kadang ada sebagian kawan mengatakan:  “Jangan terlalu banyak bermimpi, nanti kamu bisa gila karena mimpi yang takkan pernah kamu dapatkan. Kita ini manusia biasa harus  tahu diri, kita juga bukan siapa-siapa, bukan anak jendral, bukan juga anak penguasaha, apa lagi kolomerat”. Jelas kata-kata itu masih terngiang-ngiang dalam pikirannya. Ucapan dan gagasan itu lah yang akan membunuh mimpi-mimpinya yang mulai tumbuh di benaknya.

Bagi seorang anak kampung yang hanya tinggal di pedesaan, ia sering sekali mendapatan celaan dan kata-kata yang menjatuhkan, walupun terlihat perkataan mereka itu ada benarnya, seorang yang hanya tinggal di perkampungan mana mungkin akan meraih dan meiliki mimpi-mimpi setinggi menara dan seluas samudra. Itu adalah hal yang tidak mungkin.

Jika saya boleh beranalogi, bukankah orang-orang yang tinggal di kota sekarang ini awalnya dari kampung, karena mereka memiliki keinginan dan didorong dengan usaha yang gigih, akhirnya mereka bisa tinggal di perkotaan dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, bukan lagi menjadi seorang petani, kuli bangunan yang hanya hidup pas-pasan, upah kerja tiap hari hanya cukup untuk makan sehari-hari, sedangkan untuk hari esoknya ia masih bingung akan mencari kemana.

Dengan mimpi semuanya akan berubah, tapi jika mimpi itu tidak didorong dengan usaha yang keras dan kegigihan niscaya mimpi itu hanya akan menjadi angan-anagan. Dan angan-angan itu lah yang akan menyengsarakannya. Membuat ia merana dalam ketidak berdayaan, mengadu ini itu, tapi disisi  lain ia tak mau introfeksi diri, padahal semua yang terjadi dengan diri kita, semuanya tidak akan lepas dari do’a dan usaha kita.

Haya orang bodoh lah yang hanya mengandalkan takdir, tanpa dibarengi dengan usaha dan kegigihan yang mendorong untuk merubah kaadaan, allah SWT berfirman, yang artinya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka ”( QS 13:11)

Ayat diatas menunjukan bahwa usaha seorang hamba itu menjadi modal utama untuk merubah keadaan. Mari kita mengambil sebuah ilustrasi. jika kita lapar, maka yang harus kita lakukan adalah pergi mencari pedagang atau kita bisa pergi ke pasar untuk membeli sesuatu, maka dengan begitu kita pun bisa makan dan rasa lapar pun hilang. Nah sekarang yang menjadi pertanyaan. Jika kita hanya diam, tanpa ada usaha. apakah kita akan menapatkan makanan ataukah menunggu takdir atau menunggu ada orang yang membelikan makanan?

Jawabannya hanya ada pada diri kita yaitu berusaha, berusaha semampu yang kita bisa dan allah SWT pun sudah mengatur kadar kemampuan hambanya. allah berfirman dalam surat  Al Baqarah ayat 287, yang artinya :

“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya”.

Tetap semangat... dan semoga bermanfaat…

Cairo, 27 Okt 2010
By : Didi Suardi

Islam, Pemahaman dan Tindakan

By : Didi Suardi

Sebagian orang ada yang menganggap bahwa islam adalah agama teroris, mencintai peperangan dan syari’at yang diterapkan begitu keras. Mereka perpandangan seperti itu karena melihat aksi-aksi yang dilontarkan oleh sekelompok orang yang mana mereka mengatas namakan islam. Tujuan mereka adalah untuk berjihad, memberantas kemungkaran dan menegakan simbol-simbol keislmanan.

Mereka ingin mengegakan islam, tapi dengan cara yang kurang tepat, islam tidak pernah mengajarkan hambanya untuk bunuh diri, menyakiti sesama muslim, membuat kerusakan dsb. Rosulallah SAW bersabda :

"Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa dengan (alat tersebut) pada hari kiamat". Nauzubillah

Aksi-aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatas namakan islam, yang menurut pesepsi mereka itu benar, tapi menurut pemahaman islam tidaklah demikian. Bahkan bisa jadi ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak kreadibilitas islam atau kelompok-kelompok misionaris yang ingin menghancurkan islam.

Kita tahu islam adalah rahmatan lil’alamin, mencintai perdamaian, mengajarkan saling tolong-menolong, menyambung silaturahmi dan memerintahkan untuk saling mengenal satu sama lain. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujarat, ayat: 13:

يا أيها الناس إنّا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوباً وقبائل لتعارفوا
 Artinya : "Hai Manusia, sesungguhnya Kami telah ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu mengkenal".

Islam tidak hanya mengatur urusan dari luar, melainkan juga dari dalam atau yang disebut dengan tarbiyatul qolbi (pembelajaran hati), islam menganjurkan kepada hambanya untuk bersikap sabar, jujur, tanggung jawab, amanah, dermawan, ikhlas, saling memaafkan, dan lain sebagainya.

Islam juga tidak mebedakan satu dengan yang lainnya, baik itu yang kaya maupun yang miskin,  laki-laik maupun perempuan, jendral maupun rakat jelata.  semuanya sama yang membedakan hanyalah keimanan dan ketakwaanya. Allah berfirman dalam surat Al–Hujarat, ayat: 13:

“ إن أكرمكم عند الله أتقاكم”.
 Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu".

Kita pun bisa melihat ketika orang-orang muslim hendak akan melakukan shalat, barisan pertama bukan berarti untuk para pejabat, kolomerat, bangsawan, penguasa atau orang orang yang memiliki kekuasan, melainkan untuk siapa yang lebih dulu, maka mereka yang menempati barisan paling depan.

Itu menunjukan bahwa semuanya dihadapan allah SWT itu sama, baik yang mengenakan jas, sorban, kaos, maupunpun yang berpakaian sederhana sekalipun.

Islam tidak hanya mengatur hubungan sesama muslim, tetapi juga mengatur hubungan sesama non muslim, islam memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik, menghargai, toleansi, besosialisasi, bermasyarakat secara baik tanpa adanya permusuhan. Kita pun tidak boleh memerangi mereka (non muslim) dengan tanpa ada alasan ataupun sebab, bukan kah Allah SWT sudah berfirman dalam surat An-Nisa ayat: 90, yang artinya:

“Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu, maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka”.

Dan sesuatu yang berkenaan dengan aqidah dan keyakinan hanya allah lah yang tahu dan allah lah yang memberikan hidayah. Tidak ada alasan bagi kita untuk memaksakan agar mereka masuk islam dan berbuat baik sesuai dengan kehendak kita, kita hanya dianjurkan untuk mengajak dan berdakwah dengan hikmah dan perkataan yang baik. Dan di saat berdebat pun, maka jawablah (pesangkaan mereka) dengan perkataan yang baik pula. Allah SWT berfirman, yang artinya :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik …” (QS.16:125)

Allah juga berfirman dalam surat Al-Baqarah, ayat: 256

لا إكراه في الدين”... 
 Artinya: Tidak ada paksaan dalam agama (islam)”.

Tetapi jika mereka membangkang dan memerangi kita, maka kita diperintahkan dan diperbolehkan untuk memerangi mereka,  Allah SWT berfirman :

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas” [Al-Baqarah : 190]

Berjihad pun haruslah diiringi dengan ilmu dan pemahaman agama yang baik, karena jihad termasuk semulia-mulianya ibadah dan ketaatan. Dan ibadah tidaklah sah jika tanpa ilmu dan pemahaman agama yang benar. Oleh karena itulah Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata : “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka dia lebih banyak merusak daripada memperbaiki”.

Semoga bermanfaat…

Cairo, 29 okt 2010. 00.37

Kata, Positif dan Negative

By : Didi Suardi

Indonesia yang dikenal dengan budaya, suku dan tradisinya beberapa tahun terakhir ini muncul bebrapa gagasan/tindakan yang mana itu menyangkut tentang agama (islam), ada yang mengaku sebagai malaikat jibril, Nabi, Imam Mahdi, shalat tanpa gerakan/isyarat dan lain sebagainya. Utungnya hal itu bisa segera diselesikan. Tapi bagaimana dengan sebagian kata-kata yang mencoba memasukan/mengadopsi kata islam didalamnya. Seperti yang kita amati bersama bahwa:

Ada sebagian kelompok yang mengatas namakan dirinya islam radikal, islam misionaris, islam liberal dan lain sebagainya. Mungkin kita tidak sadar atau lupa akan hal ini. Kita melihat, kenapa harus banyak golongan yang mengatas namakan islam, semuanya serba islam, padahal islam sendiri tidak meiliki bagian. “Islam is islam no others”.

Sampai dengan lagu, ada yang mengatakan lagu islami, nashid islami, bahkan disalah satu media ada yang mengatakan pacaran islami. Jika ini tetap dibiarkan, maka lambat tahun akan menjadi budaya dan jika sudah begitu, maka akan sulit untuk dihilangkan.

Saya mulai sadar, kenapa harus ada kata islami. Apakah dengan menambahkan kata islam/islami, semuanya akan sesuai dengan syari’at? Jika saya boleh menjawab, maka jawabah saya adalah “Tidak”.

Sebagian orang berpandangan bahwa penomena seperti ini adalah hal yang biasa, sepele dan sederhana. Jika kita sebagai pemuda masa depan yang peduli akan nilai keislaman, maka seharusnya dan pantas bagi untuk kita besikap kritis dengan apa yang terjadi di sekeliling kita.

Saya ingin mengungkapkan beberapa alasan, kembali kita mengambil kata “Islam Radikal”. Jika mengamati kata “Islam”. kata islam disini memiliki sifat positive sedangkan kata “Radikal” meiliki dampak/kandungan negative. Hal ini tidak bisa dibenarkan, karena dua komponen/jenis yang berbeda. Seperti: air dan minyak, maka selamanya tidak akan pernah menyatu.

Karena percampuran dua sifat yang berbeda yaitu positive dan negative dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah antonim. Seperti: (sehat > < sakit)

Dalam ilmu Matematik pun dijelaskan, jika min dan plus maka hasilnya adalah min. (-2 + 5 = -3). Jadi dengan kata lain tidak ada kata islam radikal, Islam ya islam, radikal ya radikal, tidak bisa disatukan karena memiliki dua makna yang berdeda. Dan perlu kita ketahui bahwa islam hanya lah satu, tidak ada kata islam radikal, maupun islam riberal.

Kata yang kedua, kita mengambil kata “Pacaran islami”, seperti yang telah diapaparkan sebelumnya, bahwa tidak ada islam radikal maupun islam liberal, begitu juga dengan pacaran islami. Ini hanyalah sekelompok pemikiran remaja yang ingin menghalalkan pacaran, islam ya islam, pacaran ya pacara, karena sebetulnya dalam islam itu tidak ada pacaran.

Alasan yang kedua: Jika sebelumnya kita mengambil perspektif menurut ilmu matematik, maka alasan yang kedua kita mengambil dari pelajaran fiqih & hadist. Dalam hal ini kita bisa menarik benang merah dan menganalogikan bahwa jika seorang ingin bershodaqoh, maka barang atau uang yang akan disodaqohkan haruslah halal dan didapat dengan cara yang baik. Tidak boleh didapat dari hasil mencuri, menipu maupun dengan cara korupsi.

Lantas bagaimana, jika shodaqoh tersebut diambil dari uang yang tidak halal, maka sodaqohnya pun tidak sah. Ini sama halnya dengan orang yang berangkat haji, tapi uang yang didapat adalah dari hasil korupsi. Rosulallah SAW bersabda:

"إن الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيبا"
“Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik”.  (HR. Muslim)

Dalam hadist lain dikatakan:

"ان الله جميل يحب الجمال" . الحديث
"Allah itu indah dan mencintai keindahan”.

Semoga bermanfaat…

Cairo, 31 Okt 2010. 00.22

Tuesday, August 10, 2010

Taubat Sang Pendosa


By : Didi Suardi

Bila kau ingin melihat cahanya kehidupan
Naiklah ke sebuah gunung yang tinggi
Atau kau juga bisa pergi ke sebuah menara yang menjulang sekalipun

Disana lah kau akan melihat cahaya kehidupan lebih dekat
Kau pun akan mudah melihat sesuatu yang ada di bawahmu
Dan mereka pun akan mudah melihatmu
Karena kau berada di tempat yang lebih tinggi

Tapi jika kau hanya menginginkan bayang-bayang dan angan-.angan yang tak pasti
Maka kau cukup diam dalam kamarmu yang gelap dan kusam
Saat matahari tengelam kau merasa kegelapan
Dan di siang harinya kau hanya bisa melihat bayang-bayang
Sambil berangan-angan tentang kehidupan

Kadang kala kau pun selalu menyalahkan keadaan
Tapi tidak apa, yang penting kau jangan pernah menyalahkan tuhan
Karena sejak dulu, sejak kau masih dalam kandungan
Tuhan tetap memiliki sifat penyayang
Kau nya saja yang sering kali melupakan dan melalaikan perintah tuhan

Kau masih ingat, kau pernah bercerita
Masa mudaku ku bahiskan hanya untuk bernain-main dengan pacarku
Berjudi adalah hobiku
Dan minuman yang ada ditanganku (waktu itu) adalah teman terbaikku

Kini keadaan sudah berbeda, di usiaku yang tua, aku tidak tahu harus berbuat apa
Bagiku pendidikan dan agama adalah hal yang sia-sia
Karena tanpa pendidikan pun aku bisa meraih cita-cita
Dengan uang aku bisa meraih segalanya
Bagiku hidup adalah sebuah poya-poya dan nostagia

Mereka mengerti…
Mengerti hukum agama dan tahu akan dosa
Tapi kenapa orang-orang yang ada dikursi sana
Begitu sibuk mengumpulakan harta walau dengan berbagai cara

Aku rasa aku lebih baik dari mereka
Karena aku tak pernah memakan harta yang bukan milikku
Semua yang ku laukan hubunganya hanya aku dan tuhanku
Semoga allah sudi kah menerima taubatku

Sedangkan mereka…
Mereka memakan harta jutaan manusia
Padahal yang ia makan adalah api neraka
Maka tidak cukup hanya memohon ampun pada tuhanya
Tapi juga minta maaf kepada orang-orang yang telah dirampas hartanya

Tuhan, masikah ada jalan untuk kami
Jalan yang menuju taubatmu, Jalan yang kau ridhoi.

Cairo, 10 agustus 2010. 13.21

Monday, August 9, 2010

Oleh-Oleh Dari Kampung Pribumi


By : Didi Suardi

Suhu udara hari ini terasa lebih panas, sepertinya sudah mulai memasuki puncak-puncaknya musim panas. Di balik kaca sebuh mobil bis, saya melihat banyak sekali orang-orang yang berlulu-lalang di samping jalan. Dalam kondisi panas seperti ini saya tertingat masa SMP dulu.

Setiap pagi disaat kami akan berangkat sekolah, kami harus berjalan ke sebuah desa untuk mendapatkan kendaraan. Ini awalnya disebkan karena adanya pertengkaran antar pemuda desa sehingga membuat keharmonisan di antra kami cukup terganngu, terutama bagi anak-anak sekolah.

Ketika saya sampai di rumah sehabis pulang dari sekolah dalam keadaan panas bercampur keringat, haus dan lapar. Saat membuka penututup makanan ternyata yang ada hanya nasi tanpa lauk pauk. Saat itu juga rasanya saya ingin marah, teutama sama ibu. Sepertinya mereka tidak pernah merasakan betapa lelahnya kaki ini ketika harus berjalan pulang pergi setiap hari.

Sesaat kemudain bapak masuk hendak makan, tampaknya bapak lebih lelah dari pada saya, mungkin bapak baru pulang. Saya melihat bapak mengambil nasi, ia tahu kalo di meja makan itu sama sekali tidak ada lauk pauk. Saya tidak melihat apa yang diambil bapak untuk menemani makannya sebagai ganti dari lauk pauk.

Ketika saya mendekat, ternyata bapak hanya makan nasi dan bawang merah yang ditaburi dengan garam. Saat itu saya menagis, saya tidak tega melihat bapak yang hanya makan nasi dengan garam. Rasanya saya ingin merebut nasi itu, tapi bapak sama sekali tidak penah mempermasalahkan hal itu. Saya benar-benar terharu melihat bapak yang bisa menerima apa adanya.

Saya sadar, kenapa saya harus marah! bapak saja yang seharian bekerja dan banting tulang sama sekali tidak pernah marah. Mungkin ibu punya kepentingan lain sehingga tidak sempat menyiapkan makanan hari ini. Bagi saya bapak bukan hanya sebagai orang tua, tapi juga sebagai figur bagi anak-anaknya. Teima kasih Bapak.

Di tahun 2009, akhirknya allah memepertemukan kami kembali dalam satu keluarga. sejak 4 tahun kami tidak pernah berjumpa, rasanya sudah sangat rindu ingin beremu. Ketika pertama kali melihat ibu/bapak di bandara. Ibu terlihat lebih kurus dari biasanya. Ku cium tanganya, ku peluk tubuhya, air mataku menetes karena melihat ibu tampak semakin kurus.

Sesampai di rumah, saya melihat suasana begitu berbeda dan mereka begitu menanamkan harapan kepada kita, jika saja kita pulang tanpa membawa apa-apa maka mereka akan kecewa pada kita.

Suatu hari ibu begitu sibuk memotong-motong daging sapi untuk dibuat kecil-kecil sepertinya mau dibuat sate, saya pun ikut membantunya. Kemudian saya bertanya:

“Buat apa ini bu?”
“Ini, buat besok, tetangga sebelah kan mau ada hajatan dan pada sore harinya, katanya ada hiburan makanya ibu mau ikut berjualan sate”
“Buat apa bu”
“Ya iseng-isng aja dari pada ngangur di rumah, kaya kemaren ibu juga lumayan dapat untung kecil-kecilan”.
“Ya udah kalo gitu, sini bu saya bantu megiriskan dagingnya”

Keesokan harinya, langit begitu cerah, sepertinya hari ini tidak akan turun hujan, saya membantu ibu menyiapkan tenda, meja dan peralatan lainya. Disampingnya pula ada banyak yang berjualan, dari mulai penjual bakso, bubur ayam sampai dengan mainan anak-anak. Saya ikut menemani ibu saat berjualan sate, tapi ibu melarangku agar aku diam saja di rumah, ibuku lebih suka saya belajar dari pada membantunya.

Hari sudah mulai sore, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap. Sesaat kemudian hujan turun begitu deras, ibuku terjebak dalam sebuah tenda dengan hujan yang terus mengguyur. Saya berlari ke arahnya, tapi ibuku masih sibuk membakar sate, melayani pesanan orang-orang. Baju dan kerudungnya semuanya basah terkena air hujan. Dari jarak beberapa meter saya memperhatikan ibu begitu pokus dan tidak menghiraukan tetesan air yang membasahi bajunya. Saya membayangkan, ya allah begitu besar pengorbanan orang tua untuk keluarga dan anak-anaknya.

Ini adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi saya pribadi, dalam hidup memang harus bekerja keras dan tak perlu malu apa lagi gengsi. Selama itu baik dan selama harta yang didapat adalah harta yang halal, kenapa harus malu. Malah yang seharusnya malu adalah mereka yang duduk di kursi sana yang memakan harta rakyatnya dengan jalan tidak baik.

Dengan berjalanya waktu dan ketika saya ada disini(mesir) ternyata disana orang tua kita bekerja banting tulang bahkan ada pula orang tua yang sampai bekerja siang dan malam. Itu semu mereka lakukan hanya untuk mencari kehidupan. Semua orang tua pasti menginginkan dan mendambakan anaknya kelak menadi anak yang shaleh/shalehah, berbakti kepada orang tua dan mampu meraih cinta-cita.

Setiap orang pasti memiliki kisahnya masing-masing dan setiap manusia berhak memiliki cinta-cita, maka berbahagialah bagi orang-orang yang memiliki semangat tinggi untuk bekerja keras, berjuang demi meraih masa depan yang dicita-citakan dan mampu membahagiakan kedua orang tua. Semoga kita bisa mewujudkan harapan mereka. Amiin

Cairo, 24 juni 2010. 01.30am

Negara Dan Dua Malaikat Yang Berbeda


By : Didi Suardi

Disebuah tepian jalan antara Jakarta Surabaya
Entah sudah berapa banyak melihat anak-anak kecil yang di bawah usia
Harus rela bekerja hanya untuk mencari sesuap nasi
Sampai rela ia tingalkan bangku-bangku sekolah
Yang kata orang bangku sekolah akan merubah hidup mereka

Tapi sepertinya mereka tidak percaya
Bahkan mereka berkata, jusrtu dengan pendidikanlah kami semakin sengsara
Dan pendidikan menjadi musuh kami yang sangat nyata

Bagaimana tidak, orang-orang yang di sana
Setelah mereka mengapai pendidikan, lalu mereka mentelantarkan kita begitu saja
Memakan harta-harta rakayatnya yang tidak megerti apa-apa

Kami dibohongi dan kami diiming-imingi dengan emas permata
Berbagai janji pun terucap dari mulut mereka
Tak itu saja
Kami diumpani dengan beras dan gula
Serta batu bata yang mereka siapkan, katanya itu untuk membangun istana kita

Bebagai dalih agama pun terucap dari mulut mereka
Dalam orasi-orasi yang penuh dengan dusta
Tapi apa buktinya
Setelah kini mereka terpilih dan duduk dibangku sana
Lalu mereka lupa akan janji-janji mereka

Sebagian pula ada yang ingin mendirikan Negara yang berasakan agama
Ow... ini terlalu berlebiahan buat saya
Jangan kan mendirikan Negara agama
Memberantas korupsi dan para pendusta saja mereka tidak bisa

Oh. sudahlah, aku tidak mau lagi berpikir tentang Negara
Biar saja mereka mau berbuat apa
Aku hanya ingin berkata, ada dua malaikat di samping anda.

Cairo, 24 juli 2010. 10.09

Sebuah Mimpi Dalam Fiksi

By : Didi Suardi

Tiba-tiba sebuah petir menyambar awan hitam, entah jam berapa waktu itu. terdengar pula teriakan anak kecil karena ketakutan. hujan terus menguyur, tak henti-hentinya keluar dari balik awan. matahari pun tak lagi nampak, mungkin tertutup gumpalan-gumpalan awan hitam.

Entah kenapa hari itu terlihat sangat menakutkan, di balik jendela rumah ibuku ku melihat seorang bocah kecil keluar berlalari menuju pesawahan, aku coba memangilnya dari kejauhan karena aku tajut ia tesambar petir, tapi ia hanya diam. sepertinya ia tidak mendengar teriakanku, lalu ku berjalan medekatainya. Di sana aku melihat lahan-lahan pertanian kini seolah berubah menjadi lautan.

Kini langit tampak semakin gelap dan mencekam. sesaat kemudian tiba-tiba air kencang menghantam tubuhku yang sudah mulai rentang dan kedinginan. tubuhku terhempas ke sungai dan terseret bersamaan dengan ranting-ranting pepohonan.

Oh tuhan, kini aku hanya bisa pasrah padamu sambil memohon agar kau memberikan pertolongan…

Tiab-tiba ada sebuah tangan memgang kaki ku, sambil ada suara berkata:
“hey… hey… apa yang kamu lakukan”
“hahhh…astagfirlah,”
“hey… kamu ngelindur ya, kenapa bajumu ko sampai basah gitu”
“hahahhh…hahh… aku mimpi, ternyata aku bermimpi. ya allah, alhamdulillah, alhamdulillah”

“Oh ternyata hanya mimipi, syukurlah”

Cairo, 09 juli 2010. 19.33

Madrasah Cinta

By : Didi Suardi

Cinta… Cinta…
Cinta membuat orang jadi bingung, bagaimana mendiskripsikan cinta yang sesunguhnya.

Bagaimana bentuknya, rasanya, baunya, warnanya…

Ada yang bilang cinta itu
Baunya harum, semerbak bunga melati
Rasanya manis, semanis madu murni
Bentuknya seperti love yang hampir menyerupai bentuk hati
Berwarna pink, seperti pink-nya warna pelangi.

Benarkah begitu! Entahlah… aku juga masih ragu.

Ada pula yang bilang kalo cinta sama sekali tidak memiliki bentuk yang pasti, tapi bisa dirasakan lewat sentuhan-sentuahan hati.

Sebagian lain ada yang berkata, cinta akan datang dengan sendirinya ketika adanya sentuhan, perhatian, pertemuan yang terus berkelanjutan dan di saat ia terdiam dalalam sebuah lamuan, maka yang terbayang hanyalah keindahan-keindahan dari perjumpaan dua jenis yang berlawanan.

Atau mungkin cinta itu seperti bola api yang membakar, karena tak sedikit cinta yang diakhiri dengn rasa penyesalan dan dendam.

Ataukah cinta seperti keinginan-keinginan syetan yang hanya mencari sebuah kepuasan.

Atau mungkin cinta ibarat sebilah pedang…

entahlah…

Tapi yang ku tau, cinta adalah anugrah tuhan
Cinta akan kebaikan
Cinta akan kecucian

Cairo, 11 juli 2010. 08.39

Benarkah Sosok wanita memiliki keindahan


By : Didi Suardi

Jika kita berbicara tentang wanita, maka yang ada hanyalah keindahan.

Bisa kita banyangkan, gimana jadinya jika di dunia ini tanpa kehadiaran seorang wanita, mungkin hari-hari akan terasa sepi, tidak ada keindahan, tidak ada pula kebahagiaan.

Seperti yang dirasakan oleh nabi adam as ketika ia di surga, dalam hari-harinya ia mersa kesepian walau semuanya sudah ia dapatkan, tapi nabi adam as merasa ada yang kurang yaitu seorang teman yang menjadi teman dalam keseharian.

Allah pun mengetahui isi hatinya dan ketika nabi adam terbangun dari tempat tidurnya, tiba-tiba ia menjumpai ada seorang wanita didekatnya. Betapa senang dan bahagianya ia, maka setelah itu nabi adam tidak lagi merasa kesepain. Sampai pada suatu hari iblis pun mengodanya yaitu agar memakan buah khuldi.

Pada awalnya nabi adam menolak, karena allah sudah mengingatkan agar jangan mendekati dan memakan buah tsb, tapi karena adanya bisikan iblis dan dorongan siti hawa, Nabi adam pun memakan buah haram tsb.

Setelah nabi adam memakan dan menelan buahnya, nabi adam baru sampai dalam tengorokannya dan siti hawa sudah masuk kedalam dadanya, saat itu pula allah langsung menegurnya. itu sebuah alasan kenapa laki-laki memiliki benjolan di lehernya dan wanita memiliki benjolan di dadanya.

Setelah itu kemudian nabi adam bertaubat dan allah menerima taubatnya, kemuian allah memerintahkan iblis untuk sujud kepada nabi adam as, tapi ia menolak karena ia merasa lebih baik darinya yang hanya diciptakan dari tanah sedangkan ia (iblis) diciptakan dari api.

Lalu allah menurunkan nabi adam, siti hawa serta iblis ke bumi, iblis memiliki satu permitaan yaitu akan mengoda umat manusia (anak cucu adam) dan minta tetap ditanguhkan hidupnya sampai hari kiamat kelak. Walaupun suatu hari nanti ia rela akan ditengelamkan di dalam neraka jahanam yang kekal, abadi selamanya.

Oleh sebab itu misi utama iblis adalah untuk mengoda umat manusia ke jalan kesesatan dan menjadikan mereka (umat manusia) sebagai teman kelak di neraka.

Kembali kepada wanita tadi, bahwa sosok seorang wanita adalah sosok yang memiliki keindahan, bahkan dikatakan dalam sebuah hadis nabi yang berbunyi.

“Dunia ini adalah perhiasaan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang solehah”

Begitu beruntungnya seorang wanita, sampai-sampai nabi sendiri menganalogikan wanita sebagai perhiasan.

Tapi kenapa dijaman era sekarang ini banyak wanita yang nilai keindahanya sudah mulai pudar, harga dirinya sudah mulai hilang dan ada pula yang sudah berani bukan-bukaan. ada yang rela menjual harga dirinya demi untuk mendapatkan kehidupan, ada pula seorang gadis yang dengan ikhlasnya menyerahkan (titik-titik) kepada sang kekasihnya, mereka menyebutnya sebagai simbol cinta. apakah ini yang dinamakan sosok seorang wanita di jaman sekarang, lantas dimanakah nilai keindahan itu?

Jawabanya, hanya mereka yang tahu.

Cairo, 04 juli 2010. 13.41

Hanya sebuah pemberian


By : Didi Suardi

Tuhan, Entah kenapa disaat ada yang hilang
Aku merasa allah sudah tidak peduli lagi padaku
Kadang kala aku menyalahkan diriku dan
Kadang pula aku pasrahkan semuanya padamu.

Aku memang lemah tak berdaya
Bahkan ibuku berkata, ketika ku lahir
Aku hanya lah seorang diri yang tak membawa apa-apa.

Aku adalah aku
Yang lahir tanpa baju
Jangankan berseragam, celana dalam pun aku tak punya.

Saat itu, aku merasa bibirku tak bisa berbicara alias bisu
Aku pun tak bisa melihat orang-orang yang ada di sekelilingku
Mungkin mataku buta saat itu
Kaki dan tanganku tak bisa ku gerakan selincah yang ku mau dan
Aku merasa aku tidak mampu merubah tempat tidurku.

Tapi dengan berjalanya waktu
Kini aku bisa mendengar, melihat dan berbicara bahkan bisa membaca seperti teman-temanku.

Sekarang aku sadar bhw semua yang ku miliki dan ku dapatkan hanyalah pemberian
Walau ku yakin suatu hari nanti semuanya akan kembali
Termasuk jasad dan ruh yang ku pakai saat ini.

Saat itu pula harta dan kekayan tidak memiliki nilai apa-apa
Walau mata menangis darah, airmata menyamudra
Semua itu tidak ada artinya.

Teriuma kasih, engaku masih mengingatkan ku.

Cairo, 03 juli 2010. 10.31

Cintailah produk Indonesia


By : Didi Suardi

Konon katanya, Indonesia di tahun mendatang akan menyelenggarakan pasar bebas, dengan begitu produk-produk luar negri akan dengan mudah masuk ke negri kita, karena dengan pemerintah menurunkan pajak bea cukai yang masuk ke indonesia, maka barang-barang yang ada dipasaran akan semakin murah.

Sekarang pun produk-produk luar, seperti produk china sudah mulai masuk dan mendominasi produk di pasaran, bahkan bukan hanya di indoneaia saja, di Negara-negara lain pun produk china sudah mulai mendominasi, dari mulai mainan anak-anak, peralalatan rumah tangga sampai dengan alat-alat elektronik. dipastikan, jika di indonesia tetap diadakannya pasar bebas, maka produk china lah yang akan menguasai peroduk di pasaran.

Nah, dengan begitu masyarakat Indonesia akan cenderung memilih produk luar, tapi dengan harga yang terjangkau. perusahaan-perusahaan indonesia pun akan merasa tersaingi, baik itu di pasaran maupun dalam segi kualitas.

Setelah masyarakat percaya dengan produk luar, maka perusahaan-perusahaan yang ada di indonesia secara tidak langsung akan mengalami penuruan, maka tidak heran jika banyak perusahaan dalam negri yang mengalami gulung tikar. akibat dikarnakan peminatnya yang kurang dan daya saing yang semakin ketat, maka dari sana akan semakin banyak pula penganguaran, itu salah satu efek kedepan dari adanya pasar bebas.

Adapun efek lainnya, seperti produk-produk china yang mulai mendominasi produk di pasaran, maka dengan mudah ia akan mengendalikan, menurunkan dan menaikan harga pasar.

Bisa saja, barang yang dulunya murah dan terjangkau, setelah meraka mendominasi dan menguasi pasar, lalu meraka akan menaikan harga barang. bagi masyarakat indonesia yang sudah percaya dan mulai ketergantungan dengan produk tersebut, mereka akan tetap memburu walau nilai harganya sudah mengalami pergeseran.

Jika amerika dengan krus dollarnya, maka china memegang perekonomian lewat jalur perdangangannya.

Kami rasa amerika terlalu mengebu-ngebu dan berambisi untuk menuasai perekonomian dunia, tapi pada akhirnya ia sendiri yang mulai mengalami kemunduran. melihat china sekarang ini dengan jalur sampingnya, kalo kata orang: “pelan tapi pasti”, Maka diprediksikan sepuluh atau lima belas tahun yang akan datang china lah yang akan mengusai perdagangan dunia.

Oleh sebab itu, hal yang dapat kita lakukan untuk bangsa kita adalah meningkatkan kualitas produksi sehingga mampu bersaing dengan produk-produk luar dan tetap mencintai produk dalam negri, produk indonesia.

Cairo, 23 juni 2010. 00.23

Jadilah seperti gelas yang kosong

Ada sebuah kisah yang cukup menarik, kisah ini terinspirasi dari sebuah film yang mana tayanganya sangat singkat, tapi maknanya cukup mendalam. Ada seorang guru bi’su berkata pada murid kesayanganya.

“Muridku, kemarilah”
“ ia guru”. Sang murid menyapa dan langsung datang menghapirinya.
“Anakku, disaat kamu dalam perjalanan nanti, kamu harus bisa mengosongkan pikiranmu”

Sang murid heran, apa maksud dari ucapan sang gurunya itu. Lalu gurunya menuangkan teko yang berisikan air ke dalam sebuah gelas. Ia terus menuangkan airnya hingga gelasnya penuh dan airnya meluap. Sang murid mencoba menghentikan dan mengangkat teko tsb, tapi ia tidak mampu. Ia tampak semakin bingung, apa maksud dari ucapan gurunya itu dan tuangan air kedalam teko, sampai airnya tertumpah.

“Muridku, janganlah menjadi seperti gelas ini yang sudah merasa dirinya penuh dengan air, maka ia tidak menerima air yang lain, tapi anakku jadilah seperti gelas yang kosong karena dengan otak yang (merasa) kosong seseorang akan mudah menerima ilmu dan keritikan dari orang lain, kamu mengerti anaku?”

“Ia guru, saya mengerti”

Akhirnya, keesokan harinya ia pegi meningalkan kuil itu.

Cairo, 24 juni 2010
By: Didi Suardi

Saat lebaran tiba 2008th


By : Didi Suardi

Hari mulai terasa gelap, sang surya yang seharian penuh bertugas menyinari alam semesta ini, mulai menengelamkan jasadnya dibalik awan sampei akhirnya ia seolah masuk kedalam perut bumi. Tayangan di tiap statsiun TV pun mulai sibuk berganti propesi dengan menampilkan beberapa tayangan seputar menjelang lebaran di berbagai tempat. Bahkan ada tayangan yang meliput aktipitas malam lebaran di seluruh pelosok dunia. indonesia tampak menjadi tayangan yang cukup meriah di salah satu statsiun TV mesir karena mereka berpikir indonesia adalah negara yang mayoritas beragama islam.

Tapi di mesir sendiri telihat begitu sepi, jika dibandingkan dengan negri kami yaitu indonesia jauh lebih meriah negri kami, karena mungkin tradisi takbiran atau keliling dengan membawa bedug dan pentongan, seta beberapa alat musik lainya seperti kolol, drem dll yang dinaikan di atas mobil itu tidak tampak disini. di indonesia, malam menjelang lebaran adalah mumentum yang sangat tepat untuk melepas kecerian dan juga sebagei rasa syukur mereka. karena hanya latunan takbirlah yang bisa mereka kumandangkan atas segala nikat yang allah berikan selama ini.

Mesir yang menjadi pusat peradaban dunia, dengan sejarah klasiknya mampu menyenarik simpati wisatawan asing untuk singgah disana, kalau kita berkunjung ke masjid azhar atau piramit. kita akan menemukan bayak sekali sejarhawan barat dan warawan asing yang menggali informasi yang akan disiarkan di statsiun televisi negara mereka.

Pemasukan devisa Negara pun yang konon katanya hampir sebagianya dihasilkan dari wisatawan asing. bisa kita bayangkan sekian banyaknya orang yang tinggal dan berdomisili di negri fir’aun ini bisa mencapai ribuan atau bahkan puluhan ribu pengunjung, baik itu wisatawan, pekerja, pengamat dan para pelajar. Maka jangan heran jika di tiap-tiap sudut kota terutama di kota kairo banyak menjumpai orang-orang selain warga negaranya sendiri.

Malam lebaran kali ini memang tampak sepi, tidak seperti di negri sendiri, apa lagi jauh dari keluarga, inilah yang memmbuat kami rindu akan mereka. jika dulu kita selau merayakan hari raya idul fitri dengan seluruh anggota keluarga, maka saat ini kami hanya bisa merayaknya dengan teman-teman serumah.

Lebaran kali ini pun, bukan yang pertama melainkan yang ke-empat kalinya, selama itu pula kami tidak pernah lagi merasakan kehangatan kecupan tangan kedua orang tua, walau kami sadari betapa hati ini sangat merindukan mereka. sedih, rasa ingin jumpa masih tetap selalu membara dalam jiwa kami. Tapi harus bagaimana lagi keadaan yang memaksa kami untuk tetap tegar menghadapi semua ini, bergelut dengan keadaan dan harus rela berpisah dengan mereka.

Semoga ini menjadi awal dan akhir yang akan membawa kebaikan.

Ya allah hanya sebuah kalimat syukur dan doa yang dapat kami lantunkan, semoga allah selalu memebrikan jalan terbaik. amiin.

Cairo, 02 Okt 2008. 08:39 . Malam menjelang lebaran.

Pertanyaan yang mengetarkan


By : Didi Suardi

Hidup bagai sebuah bayangan
Yang berjalan melewati sebuah perkampungan
Di saat matahari tengelam
Bayangan pun menghilang

Maka datanglah sang kegelapan menyelimuti jagad raya
Hanya jeritan hewan-hewan melata dan
Teriakan orang-orang ketakutan

Tak ada kawan, tak ada teman
Yang ada hanyalah pertanyaan.

Cairo, 22 Maret 2009. 22.19

Hamba di tengah perjuangan



Seorang hamba yang berjalan melewati sebuah perkampungan
Berlari mengejar angan-angan dan impian
Merangka mencari nafkah siang dan malam
Keringat bercucuran dan sendi-sendi berbenturan

Terjatuh dan terperosok saat badai menerpanya, katanya itu adalah cobaan
Tapi ia tak pernah diam
Demi mengejar sang rembulan di malam hari dan
Sang surya di siang hari
Bagi-nya hidup adalah sebuah perjuangan

Selama mata belum terpejam
Hati masih bisa berkata benar
Maka perjuangan akan tetap ada dan
Kebenaran harus tetap ditegakan

Serta panasnya mentari yang menyengat dan
Dinginya hujan yang menerka badan
Tak goyah hatinya untuk meraih masa depan.

Tetap semangat kawan, kau akan mendapatkan apa yang kau cita-citakan
Aku yakin itu…

Cairo, 07 April 2008. 23.22

Malu pada sang Mentari


By : Didi Suardi

Saat kesunyian menjemput keheningan malam
Tepatnya di teras depan, yang berlantaikan enam
Ku terdiam, sambil menatap sang Rembulan.

Malam hanya di temani sepotong Rembulan dan
Hembusan angin yang terus berlulu-lalang

Dalam sunyi, ku bertanya pada Sang Rembulan
Tapi ia hanya diam
Kemudian ku bertanya kembali,
Hai, sang Rembulan, apakah selamanya kau akan tetap sendirian
Lagi-lagi ia hanya terdiam.

Walau mereka hidup bersama dalam satu putaran,
Tapi waktu tak pernah mengijinkan mereka untuk bertemu.

Apa karena bumi ini yang menghalangi pertemuan mereka
Ataukah ini yang dinamakan taqdir
Entahlah…
Aku juga tidak tahu…

Yang aku tahu, mereka hanya tunduk pada perintah tuhan dan
tak pernah memiliki keinginan untuk bersatu.

Di pagi hari, sang Mentari memancar lebih terang, ku lirikan bola mataku pada jam dinding yang menempel di dekat lukisan temanku.

"Astagfirllah al-azim…"

"kali ini aku kesiangan lagi dan sudah melalaikan perintah tuhan".
Aku malu…
Aku malu pada sang mentari yang sejak tadi terus memperhatikan tidurku
Aku malu pada tuhanku
Aku malu pada pena yang ada di tanganku.

Tuhan... andai masih ada hari esok dan kadang kala aku masih melalaikan perintahmu, suruh pena ini untuk menegurku.

Cairo, 25 mei 2010. 13.22

Cinta di tahun 2010


By : Didi suardi
Jika berbicara tentang cinta, maka rasanya tidak akan pernah ada habisnya, cinta pula akan terus seirama megikuti lagu-lagu perkembangan jaman.

Bila dulu, cinta di jamanya laila majnun, yang hanya bersifat sederhana dan begitu klasic, tapi kisahnya tetap exsis dan tak pernah mati hingga di jaman moderen sekarang ini.

Di Saat kita membaca kisahnya, seolah kita masuk dan hidup bersamnya.

Cinta yang dimiliki Qois begitu besar, begitupun dengan laila, tapi karena adat yang menjadi pengahalang cinta mereka, membuat mereka harus berpisah.

Saat qois berjalan menghampirinya, qois hanya bisa mengelus-elus pagar rumah dan tembok kamarnya.

Air matanya terus bercucuran hanya untuk mendambakan satu pertemuan.

Tapi kenapa cinta di jaman sekarang, banyak orang yang menyalah gunakan, bahkan rasanya sulit membedakan mana cinta dan mana hawa nafsu.

Apakah ini yang dinamakan cinta di jaman moderen, yang mana ilmu pegerahuan menjadi tolak ukur dalam meraih kehidupan, kedudukan menjadi sebuah simbol kekuasaan dan uang menjadi syarat mutlak untuk meraih kebahagiaan.

Maka bagi mereka cinta seolah tidak ada artinya, dengan uang dan kedudukan mereka mampu meraih apa yang mereka inginkan, termasuk cinta itu sendiri.

Kami yakin suatu hari nanti akan muncul kembali kisah laila majun ke-dua di jaman moderen sekarang ini, yang menjadi simbol akan cinta sejati.

Cairo, 11 Mei 2010. 01.31

Hentikan peperangan ini


By : Didi Suardi

Jika melihat penomena yang terjadi di berbagai belahan dunia, berapa banyak nyawa yang hilang atas kekejaman demi merebut kekuasaan dan berapa banyak peluru yang menembus tubuh orang-orang yang tak tahu apa-apa, bagai mereka tak memiliki naluri dan belas kasihan sedikit pun.

Tubuh mereka tergeletak di jalan-jalan dan bahkan ada yang di tempat sampah, serta aroma yang tidak nyaman membuat orang-orang enggan untuk mendekat.

Begitu malangnya nasib mereka sehingga teman sepermainan pun tak mau mendekatinya dan mengasingkanya begitu saja.

Rasanya orang-orang tak perduli lagi pada mereka, padahal sebelum kejadian itu mereka selalu bermain bersama dan bernostagia.

Diamankah naluri mereka, yang begitu tega memunuh orang-orang yang tak berdosa.

Apakah mereka pantas dikatakan sebagai manusia???

Aku juga tidak tahu, jika aku mengatakan “tidak”, maka tubuhku yang akan menjadi sasaranya dan jika aku mengatakan “ya”, maka aku telah berbohong pada diriku dan juga pada tuhanku.

Aku hanya ingin mengatakan: “Cukup dan hentikan peperangan ini…”

Cairo, 26 april 2010. 13.36

Lemah tak berdaya


By : Didi Suardi

Tuhan, Di saat kami bersukud padamu dalam sebuah kamar yang sunyi, hanya berlapisan sejadah kumal dan kain yang mulai pudar dengan tubuh yang mulai rentang, entah berapa lama lagi kami akan bertahan hidup.

Kami membayangkan, bekal apa yang akan kami bawa nanti. walau kami terus bersujud sampai akhir kematian, dosa-dosa kami tak mungkin terhapuskan karena begitu bayaknya dosa yang telah kami lakukan.

Dulu wajah ini kencang dan berseri-seri, banyak wanita yang tergoda dan tergila-gila padaku, tapi sekarang mereka sudah mulai meningalkanku.

Ya tuhan, aku yakin engkau tidak pernah membutuhkan sujudku, engkau pula tidak pernah memerlukan shalatku dan zikirku tidakl ada artinya bagimu, justru kami yang memebutuhkanmu, tuhan…

Samapai kapan air mata ini terus mengalir dan sampai kapan penyesalan ini akan berakhir, jika semuanya mamapu ku tebus dengan air mata ini, lantas berapa banyak liter air mata yang akan keluarkan.

Kami lemah tak berdaya, tapi kami sering melupakan dan melalaikan perintahmu.

ta tuhan, Disaat orang-orang melakukan kemaksiatan enkau pun hanya diam, kadang sesekali memberikan teguran.

Tapi disaat engkau menyapanya dengan teguran semua orang-orang menjerit ketakutan, tak henti-hentinya air mata terus bercucuran, seolah tangisan di malam hari menjadi lagu rintihan di malam yang kelam.

Tuhan, berikan kami waktu…

Cairo, 09 Mei 2010. 20.41

Celetuk

By : Didi Suardi

Malam berganti siang, siang berganti sore, di sore itu yang cukup ramai dengan gendangan suara musik MP3 dari kamar sebelah, suara-suara benturan pun terdengar di balik ruangan dapur, sepertinya ada seorang teman yang sedang mengaduk-ngaduk bumbu masakan dan terdengar pula suara percikan air di kamar mandi.

Kebetulan kami sedang menyiapkan masakan untuk syukuran salah satu teman serumah, Diantara kami ada yang bertugas memasak di dapur, ada yang menyipakan bumbu dan ada pula yang sibuk mendengarkan musik sambil mengiris-iris mentimun, cabe dan bawang, tiba-tiba saja celetuk seorang teman.

“Hei.. Di, katanya kamu belum pernah pacaran ya?”

“Emm… Ia, emang kenapa?”

“Apa!!! hari gini, belum pernah pacaran, capek deeehhh…”. Suara temanku dari belakang
“hei… Di, kamu tau ga, saya pernah pacaran 13 kali coba bayangan, dari mulai teman SD, SMP, sampai dengan anak tetangga, eitss… ,tapi jangan berpikiran kotor dulu, saya pacaran engga lebih dari penggan tangan doang ”. Sambungnya

“Hei… Di (saya menoleh ke arahnya) kamu ituh udah bukan aliyah lagi, udah saatnya atuh mikirin masa depan, minimal kenal sama cewe gitu, ya.. kecuali kamu gak mau menikah “

“Waduh… kenapa saya jadi diintrogasi kaya gini, udah kita ngobrol yang lain aja ya.., tuhh… nanti masakanya gosong loh.”

“Eittss… ngeelak nih, Di, bener saya saranin kamu tuh coba nyari dari sekarang, dari pada nanti dicariin sama orang tua. Mampus lah awa”

“ia kang betul, emangnya nanti akang kalo punya isteri pinginya dicariin sama orang tua, apa mau nyari sendri?”

“Emm…wah saya mah belum kepikiran kesana, ya.. biar dicariin sama allah aja”

“Ooo…”

“Emm… bener juga sih kang, kenapa pula kita harus mikirin kaya gitu, lagi pula perjalanan kita kan masih panjang too, masih perlu belajar banyak, yo wis lah… kita pokus pada masakan”

”Ngomong-ngomong tomat sama cabenya udah dibelender belum?”

“astagfirlah al-adzim, sorry lupa kang”

Tuh kan… kalo udah ngomongin cewek pasti sibuk sendiri… ai si ujang kumaha ieu teh”

Cairo, 05 april 2010. 11.45

Teriakan menjelang subuh

By : Didi Suardi

Kaget sekali ketika ditanya, nanti kalo punya istri pingin yang seperti apa, yang kaya, yang pintar atau yang sabar?. bisiku dalam hati: "wah, kenapa orang tua bertanya seperti ini, perasaan target menikah masih lama dan lagi pula pilihanya ko yang inggi-tinggi, kalo kata orang sih itu mah pilihan kelas-kelas pavorit”.

Saya teringat pertanyaan yang sama kira-kira 15 tahun yang lalu, saat ditanya, nanti klo udah besar pingin jadi apa, dokter, pilot atau persiden? Yang namanya masih kanak-kanak, dengan polosnya saya jawab: “pingin jadi pilot”, walaupun sebenarnya engga tahu apa itu pilot, kirain nama makanan.he..

Ditanya tentang istri tadi saya pun menjawab: ”pingin punya istri yang sabar aja”, loh kenapa! (tampaknya orang tua agak sedikit kaget), “ia, kekayaan kan bisa dicari dan kepintaran bisa dipelajari, tapi kesabaran perlu kesadaran hati nutani. semua orang bisa kaya asal ia mau berusaha dengan keras, dan semua orang juga bisa pintar asal ia mau belajar dengan rajin, tapi untuk menjadi orang yang sabar kan harus banyak berlatih jadi orang susah dulu. kadang hari ini orang bisa bersikap sabar, tapi di hari lain belum tentu ia bisa bersikap hal yang sama, dan biasanya kalo memiliki istri yang sabar di keidupan keluarganya akan rukun dan tentram, apa lagi ditambah dengan rasa tanggung jawab dan perhatian”.

Kalo istri sudah memiliki sikap seperti itu, kerja pun akan terasa menyengkan, berangkat diantar dengan kemesraan dan pulang disambut dengan senyuman. Engga kebayang…!!! “Bangun… bangun… dah azan subuh tuh, ayo bangun… mau shalat berjma’ah ga? Masa ngelindur teriak-teriak pingin kawin, belajar dulu baru kawin”. ucap temanku, “wah ternyata saya mimpi toh”. he... ^_^

Cairo, 25 april 2010. 12.18

Titipan sang mentari pada benalu


By : Didi Suardi

Di pagi hari yang sunyi
Tampaknya sang mentari enggan untuk menampakan diri
Apakah ia malu
Atau ia marah padaku
Aku juga tidak tau

Ingin rasanya kau memandang ke arahku
Melihatmu tersenyum padaku
Walau hanya sekali dalam hidupku

Jika kau marah padaku
Tolong katakan agar ku tahu kesalahanku
Aku berjanji, tidak akan pernah mengulanginya lagi

Tapi jika kau malu padaku
Kau bisa pergi ke sebuah danau
Dan menitipkanya pada benalu.

Tapi jika kau enggan bertemu denganku
Aku akan pergi meninggalkan bumi ini
Dan mencari kehidupan di planet lain
Yang mungkin itu asing bagiku

Karena dengan begitu
Kau akan rindu padaku

Jika kau benar-benar rindu
Aku akan datang pada hari ulang tahunmu
Dan membawakan sekeranjang rembulan untukmu.

Kau pun akan tersimpu malu
Dan kau akan berkata padaku
Aku tidak mau bertemu denganmu
Karena ada kamu, aku pun malu pada hatiku
Tapi di saat kau jauh dariku
Air mataku selalau merindukanmu.
 
Cairo, 22 april 2010. 08.37

Cinta dan keledei yang tak berdaya


By : Didi Suardi

Kadang mata, hati dan pikiran seseorang dibutakan oleh cinta.

Saya tidak mengerti kenapa cinta bisa sejahat itu. Bahkan tidak sedikit orang yang terkena dan terlena karena cinta, dan kenapa pula cinta tidak pernah memandang usia, suku maupun jenis manusia.

Ingin rasanya menaklukan cinta dan menjadikanya sebagai teman dalam hidup, tapi apa daya, kadang hati yang lemah tak mampu menolaknya, sehingga ia terjatuh dan menjadi budaknya cinta.

Seperti cinta yang telah terkena panah asmara, bagai sayap hatinya lumpuh tak berdaya, bagai keledei yang berbaring dalam lumpur, bagai merpati yang jatuh ke tanah karena terkena besi panas punya tetangga.

Bila cinta mampu ku ungkapkan, maka tak ada lagi kesediahan dan hari-hari pun akan menjadi surga di keheningan malam.

Tapi apakah arti sebuah cinta, jika semuanya berakhir dengan kesedihan, kebenciaan dan bahkan meningalkan derita yang mendalam.

Bersukur kita, karena cinta tak mampu ku ungkapkan.

Walau sebenarnya hati ini menangis tersedu-tersedu, lisan terdiam membeku dan mata yang berkaca-kaca pun ikut diam membisu.

Bila cinta tak mampu ku ungkapkan, maka cukup lah allah ada di hatiku.

Terima kasih tuhan, jika goresan tinta ini pantas diangap puisi, maka puisi ini ku persembahkan hanya pada mu tuhan, maka jika tidak, cukup lah tulisan ini menjadi tanda rasa terima kasih kami atas nikmat yang kau berikan, selama ini, Tuhan…

Cairo, 19 april 2010.13.23

Pagi yang mengherankan


By : Didi Suardi

Pagi yang sunyi, sang surya keluar dari balik selimut awan, sinar mataharinya yang khas begitu menyentuh lapisan permukaan kulit, ku lirikkan bola mataku ke arah jam dinding yang menempel di tembok samping, ternyata jam sudah menujukan pukul 07:00 pagi.
 
teng...teng..rug!

Suara-suara itu terdengar kembali di balik pintu tua yang sudah lama tidak dihuni, letaknya pas berada didepan platku, aku merasa ada keanehan di plat itu, setiap aku mendengarnya bulu romaku langsung berdiri, tapi aku tak pernah menghiraukanya.

"mungkin itu hanya suara benda jatuh saja" gumamku dalam hati

Aku pun meneruskan aktifitasku, dengan segelas susu panas dan sebotol air putih yang senagja ku siapakan untuk menemani pagiku.

Pagi hari adalah waktu yang sangat cocok bagiku tuk sekedar membaca, menulis maupun mengulang hapalan. disamping suasananya yang tenang, tentram juga sang surya mulai menampakan wujud sinarnya menerangi jagat raya, yang kadang dengan ke elokan sinarnya mampu memberikan imajinasi-imajinasi baru.

Tak terasa waktu sudah menujukan pukul 12:03 siang. aku baru ingat klo aku puya janji sama seseorang, ku langkah kan kaki tuk segera bersiap-siap.

Lagi-lagi terjadi keanehan saat aku keluar dari plat, pintu yang berhadapan deangan pintu platku tamapaknya sedikit terbuka, aku benar-benar semakin merinding dibuatnya.

"Bukanya plet ini kosong, kenapa pintunya terbuka", "bagaimana pintunya bisa terbuka sendiri, pintu ini kan sudah lama ditutup dan tak seorangpun dapat membukanya, sedangkan pemilik rumahnya pun kini tak tau dimana keberadaannya, tampaknya plat ini sudah lama tidak dihuni" bisiku dalam hati dengan penuh keheranan dan disertai rasa keganjilan.

Aku tak mau berpikir panjang, yang hanya akan menhabiskan waktu saja, kukira ini hanya sugesti dan perasaanku saja yang terlalu mendramatisir keadaan, karena mungkin tadi malem aku dan teman-teman nonton film pocong sampei larut.

Ku langkahkan kaki ku menuju lantai bawah, maka sesampeinya di gerbang imarah (apartement) ternayta gerbangnya di kunci dan aku lupa membawa kuncinya, maka dengan terpaksa aku harus mangambil kunci terlebih dahulu. saat aku menginjakan kaki pada deretan tangga yang paling akhir, dengan tak sengaja aku melihat seorang nenek tua berambut panjang, susunan rambutnya tidak teratur alias acak-acakan memasuki plet itu.

Kini yang merinding bukan hanya bulu romaku, tapi seluruh bulu-bulu permukaan kulit tangan dan kakiku ikut berdiri, aku memang termasuk orang yang cukup penakut, sejak kecil aku selalu ikut bapak kemana ia pergi, bahkan ketika bapaku membersihakan rumah nenek yang sudah lama tidak dihuni, aku pun ikut bersamanya, walau hanya sekedar duduk menemaninya... to be continue...

Cairo, 15 agustus 2008. 09.12

Benarkah perempuan lebih banyak dari pada laki-laki?


By : Didi Suardi

Dalam al-qur’an di jelaskan bahwa istri dan suami itu ibarat sebuah baju, isrti adalah bajuanya suami dan suami adalah bajunya isrti.

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-isrti kamu, mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka”. (QS.Al-baqarrah: 187)

Tapi bagaimana jika ada sebuah redaksi yang mengatakan, perempaun itu lebih banyak dari pada laki-laki?.

Jika benar begitu, lantas bagaimana dengan yang lainya, ada yang mengatakan perbandingan banyaknya laki-laki dan perempaun adalah 1 : 2 dan ada pula yang mengatakan 1: 4.

Seperti yang kita tahu bahwa sekian banyaknya perempuan yang sudah mengalami proses pencereian mereka enggan untuk menikah lagi, baik itu karena alasan teroma maupun sengaja menutup diri karena takut terulang kembali. Berbeda denagn kebanyakan laki-laki, mereka akan mudah melupakan masa lalunya dan segera mencari penganinya. ^_^ he..

Banyak dikabarkan, baik itu di televisi maupun di surat-surat media, ketika seorang perempaun yang sudah mengalami proses penceraian, mereka akan lebih nyaman hidup sediri dari pada menikah lagi. benarkah begitu...

Entah disadari atau tidak, sebenaranya islam memberikan sebuah solusi yaitu bolehnya seorang laki-laki memiliki isrti lebih dari satu, tapi bagi mereka yang mampu memberiakn nafkah lahir dan batin serta mampu berbuat adil. jika tidak tidak begitu, maka cukup satu saja.

Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dengan pertumbuhan antara angka laki-laki dan perempaun yang tidak seimabang , maka dimungkinkan akan adanya sebagian perempaun yang tidak menikah, kecuali mereka yang mau menikah lewat jalur poligami. surpei ini tidak hanya di indonesia saja, tapi juga di negara-negara yang lain.

Kita boleh percaya atau tidak pada surpei di atas, tapi yang saya pahami saat ini, islam begitu bijaksana. Bahwa segala urusan baik itu masalah jodoh, rizki dan kematian hanya allah yang tahu dan allah maha berkehendak atas segala sesuatu.

Cairo, 13 april 2010. 11.33

Ruh juga membutuhkan makanan


by : Didi Suardi

Manusia terdiri dari jasad dan ruh, seperti yang kita tahu bahwa setiap jasad pasti memerlukan makanan, begitupun dengan ruh. jasad memerlukan makanan seperti: nasi, ikan, daging, buah-buahan, sayur-sayuran dll. sedangkan untuk makanannya ruh adalah seperti: berzikir, membaca al-qur'an, shalat, ilmu/pengatahuan, pengalaman, wawasan dll.

Jika ruh yang ada di dalam diri kita tidak diberi makan, maka hati akan terasa kering dan otak/pikiran kita akan terasa hampa dan kosong. berzikir, membaca al-qur'an dan shalat adalah untuk memperkaya hati dan sedangkan ilmu/penetahuan, pengalaman serta wawasan adalah untuk memperkaya otak/pikiran.

Cairo, 11 april 2010. 10.32

Menulis melatih berpikir

By : Didi suardi

Suatu hari saya pernah membaca sebuah artikel yang sudah cukup lama terbitan 2003, saya membacanya satu-persatu, tampaknya disana sedang membahas tentang “gagaimana membuat karya ilmiah” dan atikel lainya, “bagaiman tulisan bisa enak dibaca”.

Saya merasa terkesan saat membacanya, walau dengan bahasa yang santai ia menjelaskan, tapi cukup menarik. Disitu dikatakan: “tulisan yang enak dibaca adalah seperti berkomunikasi, orang mengobrol”. Kata-kata mengobrol disana terlihat seperti tidak memiliki nilai ilmiyah, tetapi saya baru mengerti kalau yang dimaksud mengobrol didsina adalah bagaimana sebuah tulisan mampu menyentuh sang pembaca dan seirama dengan alur pikirannya, seperti bagi orang yang sedang jatuh cinta. Bacaanya pun harus seputar tentang percintaan, begitupun dengan ibu rumah tangga yang kesehariannya selau disibukan dengan mengurusi dan mendidik anak, mereka pun akan lebih tertarik dengan buku-buku atau bacaan-acaan yang membahas seputar tentang psikologi anak dan lain sebagainya.

Di atikel lain yang bertemakan “menulis begitu menyenangkan” dijelaskan: meulis juga melatih ingatan juga sebagai sarana untuk menuangkan segala pikiran dari peroses membaca, mendengar dan belajar. dan bukan hanya itu saja, menulis juga dapat menjadi ajang untuk berkarya, sekaligus menjadi teman dalam kesunyian.

Ketika pikran sedang dirasuki rasa cinta, sedih, senang dan marah, kita bisa mencoba menuangkanya dalam bentuk tulisan atau catatan pribadi, mungkin 20-30 tahun yang akan datang tulisan ini akan menjadi bukti sejarah dan menjai kenangan tersendiri, oleh sebab itu mari kita menulis.

Cairo, 30 september 2008. 06.10

Al-qur’an bukan ciptaan manusia


By : Didi Suardi

Sungguh bersyukur kita dengan islam, islam memiliki kitab (al-qur’an) yang sangat luar biasa, dari keindahan bahasanya, literaturnya, grametikalnya sampai dengan makna yang terkandungan di dalamnya.

Sepertinya para terdahulu samapai dengan sekarang, tidak akan pernah selesei dalam menafsirkan alqur’an. Ini sebagai bukati bahawa al-qur’an bukanlah ciptaan manusia, bukan pula ciptaan para Sohabat, buan juga ciptaan Nabi Muhammad SAW.

Saya semakin yakin bahwa al-qur’an itu benar-benar kalamullah (ucapan allah), jika al-qur’an itu benar , maka semuanya apa yang ada di dalam al-qur'an itu benar, termasuk adanya surga dan neraka. Subhanallah…

[Cairo, 05 april 2010. 09.12]

Kembang api dan Tahun baru

By : Didi Suardi

Tahun baru yang biasa dinanti-natikan oleh setiap orang di berbagai belahan dunia, hal ini sudah menjadi teradisi umum dan perayaanya pun tidak terbatas hanya dengan berpesta kemabang api, melainkan berbagai macam pertunjukan dipentaskan saat malam memasuki tahun baru.

Berbicara tentang kembang dan api, saya teringat sebuah berita di salah satu statsion tv mesir yang mengisahkan tentang kejadian di palestiana, ratusan orang menjadi korban termasuk diantaranya wanita dan anak kecil yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa, menjadi korban atas kebiadaban israel. Saya tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya saat boom-boom biadab itu mendarat disekeliling mereka atau ratusan senjata api menembus tubuh mereka. Mungkin hanya ada dua pilihan bagi mereka saat ini, mati atau tetap hidup dalam kecemasan.

Hari ini bertepatanya dengan tahun baru disaat israil sedang gencar-gencarnya meluluh lantahkan bumi palestin. Disisi lain kita merasa bahagia dan gembira, karena bisa merasakan kembali tahun baru, tapi disisi lain sodara-sodara kita yang ada disana merasa sangat tersiksa, menderita dan ketakuan. kita hanya bisa berdo’a agar semuanya diberikan jalan yang terbaik. Semoga, amin, amin ya robal’alamiin

[Cairo, 01 januari 2009. 20.32]

Sebuah Mimpi Dalam Fiksi

By : Didi Suardi

Tiba-tiba sebuah petir menyambar awan hitam, entah jam berapa waktu itu. terdengar pula teriakan anak kecil karena ketakutan. hujan terus menguyur, tak henti-hentinya keluar dari balik awan. matahari pun tak lagi nampak, mungkin tertutup gumpalan-gumpalan awan hitam.

Entah kenapa hari itu terlihat sangat menakutkan, di balik jendela rumah ibuku ku melihat seorang bocah kecil keluar berlalari menuju pesawahan, aku coba memangilnya dari kejauhan karena aku tajut ia tesambar petir, tapi ia hanya diam. sepertinya ia tidak mendengar teriakanku, lalu ku berjalan medekatainya. Di sana aku melihat lahan-lahan pertanian kini seolah berubah menjadi lautan.

Kini langit tampak semakin gelap dan mencekam. sesaat kemudian tiba-tiba air kencang menghantam tubuhku yang sudah mulai rentang dan kedinginan. tubuhku terhempas ke sungai dan terseret bersamaan dengan ranting-ranting pepohonan.

Oh tuhan, kini aku hanya bisa pasrah padamu sambil memohon agar kau memberikan pertolongan…

Tiab-tiba ada sebuah tangan memgang kaki ku, sambil ada suara berkata:
“hey… hey… apa yang kamu lakukan”
“hahhh…astagfirlah,”
“hey… kamu ngelindur ya, kenapa bajumu ko sampai basah gitu”
“hahahhh…hahh… aku mimpi, ternyata aku bermimpi. ya allah, alhamdulillah, alhamdulillah”

“Oh ternyata hanya mimipi, syukurlah”

Cairo, 09 juli 2010. 19.33