Pages

Monday, August 9, 2010

Lemah tak berdaya


By : Didi Suardi

Tuhan, Di saat kami bersukud padamu dalam sebuah kamar yang sunyi, hanya berlapisan sejadah kumal dan kain yang mulai pudar dengan tubuh yang mulai rentang, entah berapa lama lagi kami akan bertahan hidup.

Kami membayangkan, bekal apa yang akan kami bawa nanti. walau kami terus bersujud sampai akhir kematian, dosa-dosa kami tak mungkin terhapuskan karena begitu bayaknya dosa yang telah kami lakukan.

Dulu wajah ini kencang dan berseri-seri, banyak wanita yang tergoda dan tergila-gila padaku, tapi sekarang mereka sudah mulai meningalkanku.

Ya tuhan, aku yakin engkau tidak pernah membutuhkan sujudku, engkau pula tidak pernah memerlukan shalatku dan zikirku tidakl ada artinya bagimu, justru kami yang memebutuhkanmu, tuhan…

Samapai kapan air mata ini terus mengalir dan sampai kapan penyesalan ini akan berakhir, jika semuanya mamapu ku tebus dengan air mata ini, lantas berapa banyak liter air mata yang akan keluarkan.

Kami lemah tak berdaya, tapi kami sering melupakan dan melalaikan perintahmu.

ta tuhan, Disaat orang-orang melakukan kemaksiatan enkau pun hanya diam, kadang sesekali memberikan teguran.

Tapi disaat engkau menyapanya dengan teguran semua orang-orang menjerit ketakutan, tak henti-hentinya air mata terus bercucuran, seolah tangisan di malam hari menjadi lagu rintihan di malam yang kelam.

Tuhan, berikan kami waktu…

Cairo, 09 Mei 2010. 20.41

No comments: