Pages

Monday, August 9, 2010

Teriakan menjelang subuh

By : Didi Suardi

Kaget sekali ketika ditanya, nanti kalo punya istri pingin yang seperti apa, yang kaya, yang pintar atau yang sabar?. bisiku dalam hati: "wah, kenapa orang tua bertanya seperti ini, perasaan target menikah masih lama dan lagi pula pilihanya ko yang inggi-tinggi, kalo kata orang sih itu mah pilihan kelas-kelas pavorit”.

Saya teringat pertanyaan yang sama kira-kira 15 tahun yang lalu, saat ditanya, nanti klo udah besar pingin jadi apa, dokter, pilot atau persiden? Yang namanya masih kanak-kanak, dengan polosnya saya jawab: “pingin jadi pilot”, walaupun sebenarnya engga tahu apa itu pilot, kirain nama makanan.he..

Ditanya tentang istri tadi saya pun menjawab: ”pingin punya istri yang sabar aja”, loh kenapa! (tampaknya orang tua agak sedikit kaget), “ia, kekayaan kan bisa dicari dan kepintaran bisa dipelajari, tapi kesabaran perlu kesadaran hati nutani. semua orang bisa kaya asal ia mau berusaha dengan keras, dan semua orang juga bisa pintar asal ia mau belajar dengan rajin, tapi untuk menjadi orang yang sabar kan harus banyak berlatih jadi orang susah dulu. kadang hari ini orang bisa bersikap sabar, tapi di hari lain belum tentu ia bisa bersikap hal yang sama, dan biasanya kalo memiliki istri yang sabar di keidupan keluarganya akan rukun dan tentram, apa lagi ditambah dengan rasa tanggung jawab dan perhatian”.

Kalo istri sudah memiliki sikap seperti itu, kerja pun akan terasa menyengkan, berangkat diantar dengan kemesraan dan pulang disambut dengan senyuman. Engga kebayang…!!! “Bangun… bangun… dah azan subuh tuh, ayo bangun… mau shalat berjma’ah ga? Masa ngelindur teriak-teriak pingin kawin, belajar dulu baru kawin”. ucap temanku, “wah ternyata saya mimpi toh”. he... ^_^

Cairo, 25 april 2010. 12.18

No comments: