Pages

Monday, August 9, 2010

Menulis melatih berpikir

By : Didi suardi

Suatu hari saya pernah membaca sebuah artikel yang sudah cukup lama terbitan 2003, saya membacanya satu-persatu, tampaknya disana sedang membahas tentang “gagaimana membuat karya ilmiah” dan atikel lainya, “bagaiman tulisan bisa enak dibaca”.

Saya merasa terkesan saat membacanya, walau dengan bahasa yang santai ia menjelaskan, tapi cukup menarik. Disitu dikatakan: “tulisan yang enak dibaca adalah seperti berkomunikasi, orang mengobrol”. Kata-kata mengobrol disana terlihat seperti tidak memiliki nilai ilmiyah, tetapi saya baru mengerti kalau yang dimaksud mengobrol didsina adalah bagaimana sebuah tulisan mampu menyentuh sang pembaca dan seirama dengan alur pikirannya, seperti bagi orang yang sedang jatuh cinta. Bacaanya pun harus seputar tentang percintaan, begitupun dengan ibu rumah tangga yang kesehariannya selau disibukan dengan mengurusi dan mendidik anak, mereka pun akan lebih tertarik dengan buku-buku atau bacaan-acaan yang membahas seputar tentang psikologi anak dan lain sebagainya.

Di atikel lain yang bertemakan “menulis begitu menyenangkan” dijelaskan: meulis juga melatih ingatan juga sebagai sarana untuk menuangkan segala pikiran dari peroses membaca, mendengar dan belajar. dan bukan hanya itu saja, menulis juga dapat menjadi ajang untuk berkarya, sekaligus menjadi teman dalam kesunyian.

Ketika pikran sedang dirasuki rasa cinta, sedih, senang dan marah, kita bisa mencoba menuangkanya dalam bentuk tulisan atau catatan pribadi, mungkin 20-30 tahun yang akan datang tulisan ini akan menjadi bukti sejarah dan menjai kenangan tersendiri, oleh sebab itu mari kita menulis.

Cairo, 30 september 2008. 06.10

No comments: