Pages

Tuesday, November 2, 2010

Islam, Pemahaman dan Tindakan

By : Didi Suardi

Sebagian orang ada yang menganggap bahwa islam adalah agama teroris, mencintai peperangan dan syari’at yang diterapkan begitu keras. Mereka perpandangan seperti itu karena melihat aksi-aksi yang dilontarkan oleh sekelompok orang yang mana mereka mengatas namakan islam. Tujuan mereka adalah untuk berjihad, memberantas kemungkaran dan menegakan simbol-simbol keislmanan.

Mereka ingin mengegakan islam, tapi dengan cara yang kurang tepat, islam tidak pernah mengajarkan hambanya untuk bunuh diri, menyakiti sesama muslim, membuat kerusakan dsb. Rosulallah SAW bersabda :

"Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa dengan (alat tersebut) pada hari kiamat". Nauzubillah

Aksi-aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatas namakan islam, yang menurut pesepsi mereka itu benar, tapi menurut pemahaman islam tidaklah demikian. Bahkan bisa jadi ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak kreadibilitas islam atau kelompok-kelompok misionaris yang ingin menghancurkan islam.

Kita tahu islam adalah rahmatan lil’alamin, mencintai perdamaian, mengajarkan saling tolong-menolong, menyambung silaturahmi dan memerintahkan untuk saling mengenal satu sama lain. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujarat, ayat: 13:

يا أيها الناس إنّا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوباً وقبائل لتعارفوا
 Artinya : "Hai Manusia, sesungguhnya Kami telah ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu mengkenal".

Islam tidak hanya mengatur urusan dari luar, melainkan juga dari dalam atau yang disebut dengan tarbiyatul qolbi (pembelajaran hati), islam menganjurkan kepada hambanya untuk bersikap sabar, jujur, tanggung jawab, amanah, dermawan, ikhlas, saling memaafkan, dan lain sebagainya.

Islam juga tidak mebedakan satu dengan yang lainnya, baik itu yang kaya maupun yang miskin,  laki-laik maupun perempuan, jendral maupun rakat jelata.  semuanya sama yang membedakan hanyalah keimanan dan ketakwaanya. Allah berfirman dalam surat Al–Hujarat, ayat: 13:

“ إن أكرمكم عند الله أتقاكم”.
 Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu".

Kita pun bisa melihat ketika orang-orang muslim hendak akan melakukan shalat, barisan pertama bukan berarti untuk para pejabat, kolomerat, bangsawan, penguasa atau orang orang yang memiliki kekuasan, melainkan untuk siapa yang lebih dulu, maka mereka yang menempati barisan paling depan.

Itu menunjukan bahwa semuanya dihadapan allah SWT itu sama, baik yang mengenakan jas, sorban, kaos, maupunpun yang berpakaian sederhana sekalipun.

Islam tidak hanya mengatur hubungan sesama muslim, tetapi juga mengatur hubungan sesama non muslim, islam memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik, menghargai, toleansi, besosialisasi, bermasyarakat secara baik tanpa adanya permusuhan. Kita pun tidak boleh memerangi mereka (non muslim) dengan tanpa ada alasan ataupun sebab, bukan kah Allah SWT sudah berfirman dalam surat An-Nisa ayat: 90, yang artinya:

“Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu, maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka”.

Dan sesuatu yang berkenaan dengan aqidah dan keyakinan hanya allah lah yang tahu dan allah lah yang memberikan hidayah. Tidak ada alasan bagi kita untuk memaksakan agar mereka masuk islam dan berbuat baik sesuai dengan kehendak kita, kita hanya dianjurkan untuk mengajak dan berdakwah dengan hikmah dan perkataan yang baik. Dan di saat berdebat pun, maka jawablah (pesangkaan mereka) dengan perkataan yang baik pula. Allah SWT berfirman, yang artinya :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik …” (QS.16:125)

Allah juga berfirman dalam surat Al-Baqarah, ayat: 256

لا إكراه في الدين”... 
 Artinya: Tidak ada paksaan dalam agama (islam)”.

Tetapi jika mereka membangkang dan memerangi kita, maka kita diperintahkan dan diperbolehkan untuk memerangi mereka,  Allah SWT berfirman :

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas” [Al-Baqarah : 190]

Berjihad pun haruslah diiringi dengan ilmu dan pemahaman agama yang baik, karena jihad termasuk semulia-mulianya ibadah dan ketaatan. Dan ibadah tidaklah sah jika tanpa ilmu dan pemahaman agama yang benar. Oleh karena itulah Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata : “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka dia lebih banyak merusak daripada memperbaiki”.

Semoga bermanfaat…

Cairo, 29 okt 2010. 00.37

No comments: