Pages

Tuesday, August 10, 2010

Taubat Sang Pendosa


By : Didi Suardi

Bila kau ingin melihat cahanya kehidupan
Naiklah ke sebuah gunung yang tinggi
Atau kau juga bisa pergi ke sebuah menara yang menjulang sekalipun

Disana lah kau akan melihat cahaya kehidupan lebih dekat
Kau pun akan mudah melihat sesuatu yang ada di bawahmu
Dan mereka pun akan mudah melihatmu
Karena kau berada di tempat yang lebih tinggi

Tapi jika kau hanya menginginkan bayang-bayang dan angan-.angan yang tak pasti
Maka kau cukup diam dalam kamarmu yang gelap dan kusam
Saat matahari tengelam kau merasa kegelapan
Dan di siang harinya kau hanya bisa melihat bayang-bayang
Sambil berangan-angan tentang kehidupan

Kadang kala kau pun selalu menyalahkan keadaan
Tapi tidak apa, yang penting kau jangan pernah menyalahkan tuhan
Karena sejak dulu, sejak kau masih dalam kandungan
Tuhan tetap memiliki sifat penyayang
Kau nya saja yang sering kali melupakan dan melalaikan perintah tuhan

Kau masih ingat, kau pernah bercerita
Masa mudaku ku bahiskan hanya untuk bernain-main dengan pacarku
Berjudi adalah hobiku
Dan minuman yang ada ditanganku (waktu itu) adalah teman terbaikku

Kini keadaan sudah berbeda, di usiaku yang tua, aku tidak tahu harus berbuat apa
Bagiku pendidikan dan agama adalah hal yang sia-sia
Karena tanpa pendidikan pun aku bisa meraih cita-cita
Dengan uang aku bisa meraih segalanya
Bagiku hidup adalah sebuah poya-poya dan nostagia

Mereka mengerti…
Mengerti hukum agama dan tahu akan dosa
Tapi kenapa orang-orang yang ada dikursi sana
Begitu sibuk mengumpulakan harta walau dengan berbagai cara

Aku rasa aku lebih baik dari mereka
Karena aku tak pernah memakan harta yang bukan milikku
Semua yang ku laukan hubunganya hanya aku dan tuhanku
Semoga allah sudi kah menerima taubatku

Sedangkan mereka…
Mereka memakan harta jutaan manusia
Padahal yang ia makan adalah api neraka
Maka tidak cukup hanya memohon ampun pada tuhanya
Tapi juga minta maaf kepada orang-orang yang telah dirampas hartanya

Tuhan, masikah ada jalan untuk kami
Jalan yang menuju taubatmu, Jalan yang kau ridhoi.

Cairo, 10 agustus 2010. 13.21

No comments: