Pages

Thursday, July 28, 2011

Islam dan Sosok Seorang Wanita (Bag.1)

Wanita???
Dari mana Kita akan mulai menuliskan tentang wanita.
Bukannya tidak ada, tapi telalu banyak memori tentang wanita. Satu dua buku atau dua tiga hari rasanya tidak cukup untuk mengungkapkan rahasia dibalik wanita. Apa lagi sekarang jaman sudah berubah. Dulu kalo ke pasar naik onta, sekarang sudah naik Toyota. Dulu wanita hanya bekerja di ladang, sekarang sudah bisa jalan-jalan ke padang. Huhh...

Begitulah, semakin bergesernya jaman, keadaan pun ikut berubah. Sekarang mulai muncul istilah julukan “Wanita karir”, “Eman sipasi” atau yang sedang hangat dibicarakan di kalangan para wanita muncul adanya gagasan “Persamaan gender”. Dan yang lebih parahnya lagi, sekarang lagi marak-maraknya “Oprasi kelamin”. Nauzdu billah.

Kembali berbicara tentang wanita, menurut sebagian kaum lelaki. Wanita adalah sosok yang memiliki keindahan sehingga asik dan menarik untuk diperbincangkan. Maka Tak heran jika banyak kaum adam yang betah duduk berlama-lama hanya untuk gobrol dan mendengarkan seputar tentang wanita.

Baik! Sebelum kita berbicara tentang wanita di era modern alangkah baiknya kita meninjau terlebih dahulu sosok dan martabat wanita dari unsur historis (sejarah), dimulai dari sebelum datangnya islam.

Dulu di jaman jahiliyah (sebelum islam datang). Kelahiran anak perempuan merupakan aib bagi keluarga. Mereka beranggapan bahwa anak perempuan selalu membawa malapetaka dan mencemarkan nama baik keluaraga. Karena itu tak heran seorang ayah rela mengubur anak perempuannya hidup-hidup dari pada ia menganggung malu.

Diriwayatkan, ada seorang sabahat Rosulallah SAW. Saat Rosulallah SAW bertemu dengannya ia selalu terlihat muram. Melihat akan hal itu rosulallah pun bertanya: “Sahabatku, mengapa engkau terlihat muram dan bersedih?”  Shohabat kemudian menjawab: “Wahai Rosulallah, aku telah melakukan perbuatan dosa pada masa jahiliyah, aku takut allah tidak sudi mengampuni dosa-dosaku, meski aku sudah memeluk islam.”

Rosulallah bertanya lagi: “Apakah gerangan dosa yang telah engkau lakukan?”  Kemudian ia menceritakan apa yang pernah ia lakukan terhadap anak gadisnya di masa jahiliyah (sebelum ia memeluk islam). “Wahai Rosulallah, aku adalah salah satu orang yang pernah membunuh anak-anakku. Aku menerima kelahiran seorang putri dan ku biarkan sampai ia dewasa. Aku baru sadar, ternyata putriku adalah seorang wanita yang paling cantik, banyak laki-laki melamarnya. Seketika itu terdetik dalam hatiku keengganan untuk mengawinkannya. Aku berkata pada istriku, aku akan pergi ke sebuah Kabilah untuk mengunjungi para Kerabat dan biarkan putriku pergi bersamaku. Kuajak ia pergi, hingga tiba di sebuah sumur. Putriku mulai merasa bahwa aku akan menceburkannya ke dalam sumur itu. Saat itu ia memelukku dengan tangisan yang menghayat sambil berkata: “Mengapa ayah sebegitu tega melakukan itu terhadapku?” berkali-kali ia memeluk dan memohon, namun Syetan lebih menguasai diriku. Hingga kucekal dan kulemparkan dirinya ke dalam sumur. Ia menjerit dari dalam sumur. “Wahai ayah engkau telah membunuhku”. Aku masih berada di atas sumur hingga suaranya tidak terdengar lagi dan kemudian aku pun berlalu meningalkan sumur itu.”

Setelah mendengar penuturannya, Rosulallah dan para Sahabat langsung menetersakan air mata, lalu Rosulullah bersabda: “Andaikan aku diperbolehkan menghukum seseorang atas apa yang telah diperbuatnya di jaman jahiliyah, tentulah aku akan menghukummu”.

Kemuian islam datang, islam begitu menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan. Di bawah telapak kakinya terdapat surga dan hingga Rosulullah bersabda:

" الدنيا متاع وخير متاعها المرأة الصالحة""

"“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang solehah.” (HR. Muslim).

Cairo, 07 Maret 2011
By: Didi Suardi

No comments: