Seperti yang telah kita ketahui
bersama bahwa ada beberapa Organisasi yang ingin mencoba mendirikan negara yang
berasaskan sistem kekhilafahan, seperti; Hijbu Tahriri Indonesia (HTI), Ikwanul
Muslimin, al-Qaidah dll. Bahkan ada sebagian partai yang dalam orasinya nampak
ingin mengusung hal yang sama. Walaupun menurut Abdul Moqsith, tokoh jaringan
islam liberal (JIL) dalam dialognya ia mengatakan “Penerapan Khilafah yang
diusung oleh Hijbu Tahrir lemah dalam dua aspek, yaitu dari segi teologi dan
konsep, karena Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah membentuk body sistem
yang utuh dalam pembentukan sebuah Negara yang berasaskan Khilafah.” Berikut
Sejarahnya.
I. Sejarah Rentetan Khilafah
Kurang lebih 15 abad yang lalu, Ketika
Nabi Muhammad SAW wafat, beliau sama-sekali tidak meningalkan wasiat apa-apa,
siapa yang akan menggantikan kepeminpinan setelahnnya, beliau hanya menyatakan
dalam sebuah hadistnya:
"Barang siapa yang mati dan
dipundaknya tidak membai'at seorang imam, maka matinya seperti dalam keadaan
jahiliyyah."
Dalam waktu yang bersamaan
sebelum jenazah Nabi Muhammad SAW dikemayamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan
kaum Anshar berkumpul di balai kota
Bani Sa'idah, Madinah. Mereka bermusyawarah tentang siapa yang akan dipilih
menjadi pemimpin setelah Rasulallah. Musyawarah pun berjalan cukup alot sampai
akhirnya diputuskan Abu Bakar Ra terpilih menjadi peminpin dan kemudian
membai'atnya. Menurut versi sejarah yang kami dapat, Ada beberapa rentetan generasi khilafah, berikut
sejarah singkat tentang perjalanan pergantian khilafah dari masa ke masa, mulai
dari Khilafah Rasyidin sampai Khilafah yang terakhir.
1. Khilafah Rasyidah
Atau yang dikenal dengan sebutan
Khilafah Rasyidin. Masa Kekhilafahan ini mengalami 5 pergantian Khilafah selama
kurun waktu kurang lebih 30 tahun. Ada
sedikit perbedaan sejarah, sejarah lain menyataan bahwa hanya 4 khilafah lah
yang diakui secara masyhur, sedangkan untuk kehilafahan Hasan bin Ali ra (yang
ke-5) tidak termasuk dalam Khilafah Rasyidin. Berikut urutannya.
1. Abu Bakar
ash-Shiddiq ra
2.‘Umar bin
Khaththab ra
3.‘Utsman bin ‘Affan
ra
4.‘Ali bin Abi
Thalib ra
5. Al-Hasan bin Ali
ra
2. Khilafah Bani Umayyah
Khilafah ini didirikan oleh
Muawiyah bin Abu Sufyan yang bertempat di Syiria, Damaskus. Masa Khilafahan ini
pun mengalami stuktur pergantian Khilafah sebanyak 14 kali dalam waktu 89
tahun. Dikisahkan dalam sebuah sejarah, bahwa sistem kekuasaan pada masa
Khilafah Bani Umayyah ini lebih menitik beratkan pada kekuasaan yang
mutlak. Yang mana silsilah pergantian kepeminpinan pun bukan berdasarkan atas
musyawarah atau pemilihan secara terbuka, melainkan lebih menekankan pada
silsilah keluarga atau yang lebih dikenal dengan sistem waris kekuasaan. Hingga
akhirnya memunculkan berbagai kecemburuan-kecemburuan sosoal dan politik di
lain pihak. Walalupun kekuasaan ini terbilang mengalami peluasan yang cukup
sinigfikan hingga sampai ke wilayah India .
3. Khilfah Bani Abbasiyah
Dalam kurun waktu 446 tahun
lamanya, Khilafah Bani Abbasiyah berdiri kokoh di negri Bagdad, dengan
mengalami pergantian Khilafah sebanyak 55 kali. Khilafah ini pun tidak jauh
berbeda dengan Khilafah sebelumnya (red. Khilafah Bani Umayyah) yang mana
stuktur pergantian kepeminpinan masih berlandaskan silsilah Keuarga/kerabat,
sampai akhirnya Komonitas kaum muslim terpecah menjadi dua 2 golongan yaitu
Syiah dan Sunni.
4. Khilafah Bani Utsmaniyyah
Khilafah ini merupakan bani
Khilafah terakhir yang bertempat di Turki, istilah lain menyebutnya Khilafah
turki usmani, yang mana ketika itu telah mengalami pergantian kekhalifahan
sebanyak 30 kali.
II. Runtuhnya Khilafah
Islamiyah
Akibat kekalahan perang Dunia
pertama kekuasaan Khilafah Turki Utsmani jatuh, yang waktu itu dinakondai oleh
Sultan 'Abdul Majid II. Lalu kemudian tongkat kekuasaan Negara pun dipegang
oleh pihak sekutu yang mana tokohnya adalah Mustafa Kemal Ataturk dan didukung
oleh pihak Eropa. Maka pada tgl 3 Maret 1924 sistem Kekhilafahan pun resmi
dibubarkan dan menghapuskan hukum Islam dari Negara.
Setelah itu, muncul
gerakan-gerakan baru, seperti: Libralis, Islamphobia, Sekuleris dll yang mana
mereka lebih menekankan ke ranah pemikiran dan media. Pada intinya gerakan tsb.
adalah untuk mengasingkan sistem Khilafah, maka sudah tidak heran jika sistem
Kekhilafahan saat ini diangap tabuh dan tidak relepan lagi di jaman sekarang
ini.
Tercatat ada 104 pergantian
Khilafah dari Khilafah pertama (Abu Bakar ash-Shiddiq ra) sampai Khilafah yang
terakhir (Sultan 'Abdul Majid II), walaupun ada sebagian yang menganggap hanya
4 Khilafah lah yang murni dalam penerapan Syari'ah sedangkan yang lainya
hanyalah sebuah politik kekuasaan. Lalu kini muncul di indnonesia
gerakan-geakan yang sama atas pendukungan terhadap penerapan Khilafah, seperti:
Hijbu Tahrir Indonesia (HTI) dll.
Kairo, 27 oktober 2011
By : Didi Suardi