Pages

Friday, March 4, 2011

Karakter, antara Teori, Relalita dan Pemahaman

By : Didi Suardi

Entah kenapa dan bagaimana, saat seseorang sedang memiliki sesuatu baik itu kekayaan, kedudukan maupun jabatan dan disaat yang sama orang lain tidak memiliki seperti apa yang mereka miliki, mereka merasa bangga akan dirinya dan cenderung menganggap orang lain terlihat lebih rendah, lebih miskin, lebih bodoh dan lebih hina. Dan yang lebih berbahaya lagi jika seseorang sudah merasa paling beriman, paling bertakwa dan paling banyak beramal. Maka disinilah Syetan tidak hanya mengoda umat manusia dalam hal kejelekan, tapi juga dalam hal kebaikan. Syetan pun akan selalu mengoda umat manusia dari berbagai arah bukan hanya dari samping, atas maupun bawah, tapi juga masuk pada aliran darah. Rasulallah SAW bersabda, yang artinya: “Sesunguhnya syetan itu mengalir pada anak adam di tempat aliran darah.” (HR. Bukhari)

Dulu, Kita bukan seorang yang seperti sekarang ini dan apapun yang kita miliki semuanya itu tidak terlepas dari orang lain. Seperti nasi, nasi bermula dari tangan seorang pertani, kemudian masuk ke pengilingan, masuk ke pemasaran dan akhirnya samapi ke tangan kita. Semuanya itu melibatkan tangan-tangan orang lain. Jangan pernah berpikir bahwa hidup hanya untuk sendiri, tanpa orang lain kita tidak bisa berbuat apa-apa. Dan jangan pernah menyepelekan atau meremehkan mereka, seperti para petani, tukang bangunan, pedangang dan lain sebagainya. Karena bagaimana pun mereka adalah bagian dari kita, malah sebaliknya kita harus bisa menghormati dan berterima kasih pada mereka, karena dengan adanya tangan mereka hidup ini terasa ringan.

Jika boleh berkata, mungkin kita pernah merasakan hal yang sama, di saat kita mampu melakukan ini dan itu dan apa yang kita harapkan semuanya sudah kita dapatkan. Dengan tanpa terasa, rasa bangga pada diri kita pun muncul seraya tiba-tiba, mungkin jika kita lupa akan introveksi diri bisa jadi rasa ini akan berubah menjadi rasa/sifat kesombongan.

Bermula dari sebuah karakter atau sifat lambat tahun ini akan berubah menjadi watak dan sampai akhirnya akan berubah menjadi tabiat, jika sudah begitu maka akan sulit untuk dihilangkan, karena sudah menjadi bagian darinya.

Maka sangat penting sekali dimana seorang mulai memasuki masa remaja untuk segera menanamkan hal-hal positip, bahkan seharusnya dimulai dari sejak dini. Menutut ilmu Psikolagi ada beberapa  pase diamana karaker seseorang mulai terbentuk.

Pertama, disaat seorang mulai memasuki masa remaja, berkisar antara usia 15-17 yaitu masa pencarian karakter atau istilah lainya masa puber. Biasanya ia ingin mencoba dan meniru hal-hal yang baru dan unik. Kedua usia antara 18-20 biasanya mulai suka memperhatian penampilan, ingin terlihat menarik dll. Pase ketiga disaat mulai memasuki usia 21-25 ini merupakan masa diamana pembentukan karakter mulai terbentuk. Keempat berkisar usia 25-35 adalah usia untuk pematangan karakter atau yang disebut pembentukan watak, jika sudah diatas 35 maka watak tsb akan berubah mebjadi tabiat, ini merupakan pase terahkir atau pase kelima dan jika sudah menjadi tabiat maka akan sulit untuk dihilangkan. Seperti halnya otak yang selalu diisi dengan hal-hal yang berbau negatip maka berpikirnya pun akan selalu megarah pada hal-hal yang negative.

Jadi semua apa yang kita lakukan, apa yang kita pikirkan dan teman-teman disekeliling kita semuanya secara tidak langsung akan memepengaruhi kejiwaan dan karakter kepribadian. Maka pegaulan itu sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pembenetukan karakter. So cari lah teman yang baik dan lakukan hal-hal yang positip.

Semoga bermanfaat dan mohon masukannya, terima kasih.

Cairo, 20 November 2010. 01.32

No comments: